Senin, 03 Maret 2014

PENGUJIAN BERKALA KENDARAAN BERMOTOR

 IV.            PENGUJIAN BERKALA KENDARAAN BERMOTOR
Dimaksudkan untuk
a. Memberikan jaminan keselamatan secara teknis terhadap penggunaan kendaraan bermotor di jalan.
b. Melestarikan lingkugan dari kemungkinan pencemaran yang diakibatkan oleh penggunaan kendaraan bermotor dijalan.
c.      Memberikan pelayanan umum kepada masyarakat

(Keputusan Menteri Perhubungan No. 71 Tahun 1993 (pasal 2 ayat (1)) tentang pengujian berkala kendaraan bermotor)
Tujuan Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor :
1.      Penyelenggaraan pengujian kendaraan bermotor yang dilakukan secara berkala untuk menjaga agar kendaraan bermotor tidak mengandung kekurangan-kekurangan teknis yang tidak diketahui atau dapat juga menimbulkan bahaya baik untuk lalu lintaspenumpang dan lingkungan.
2.      Hasil dari pada pengujian kendaraan bermotor dapat dipertanggung jawabkan.
3.      Menjaga prasarana jalan dan jembatan agar tidak cepat rusak.

Persyaratan petugas pengujian kendaraan bermotor :
Keputusan Menteri Perhubungan No. 71 Tahun 1993 pasal 18 dan 19 :
·        Uji berkala kendaraan bermotor dilakukan oleh tenaga penguji yang mempunyai kualifikasi teknis tertentu;
·     Kualifikasi teknis dikelompokan berdasarkan keahlian, wewenang dan tanggung jawab secara berjenjang;
·        Tenaga penguji yang memiliki kualifikasi teknis diberi sertifikat dan tanda kualifikasi teknis sesuai dengan jenjang kualifikasi oleh Direktur Jendral Perhubungan Darat (strata penguji kendaraan bermotor);
·    Setiap tenaga penguji yang sedang melaksanakan tugas harus menggunakan tanda kualifikasi teknis (strata penguji kendaraan bermotor);
·         Sertifikat tanda kualifikasi berlaku untuk seluruh indonesia. 

Kamis, 27 Februari 2014

UU 22 TAHUN 2009 LLAJ / BELAJAR PERLENGKAPAN KENDARAAN BERMOTOR

PERLENGKAPAN KENDARAAN BERMOTOR / UU 22 / Tahun 2009 / LLAJ
Kendaraan Bermotor adalah setiap Kendaraan yang digerakkan oleh peralatan mekanik berupa mesin selain Kendaraan yang berjalan di atas rel.
Perlengkapan Kendaraan Bermotor

Pasal 57

(1)    Setiap Kendaraan Bermotor yang dioperasikan di Jalan wajib dilengkapi dengan perlengkapan Kendaraan Bermotor.

(2)    Perlengkapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi Sepeda Motor berupa helm standar nasional indonesia.

(3)    Perlengkapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi Kendaraan Bermotor beroda empat atau lebih sekurang-kurangnya terdiri atas:
a.     sabuk keselamatan;
b.     ban cadangan;
c.     segitiga pengaman;
d.     dongkrak;
e.     pembuka roda;
f.      helm dan rompi pemantul cahaya bagi Pengemudi Kendaraan Bermotor beroda empat atau lebih yang tidak memiliki rumah-rumah; dan
g.     peralatan pertolongan pertama pada Kecelakaan Lalu Lintas.


(4)    Ketentuan lebih lanjut mengenai perlengkapan Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
















Minggu, 23 Februari 2014

SPESIFIKASI "NEW FORTUNER"



2.5 G M/T 4x2
2.7 G Lux A/T 4x2
2.7 V A/T 4x4
Tipe Mesin  

4 IL, 16 Valves, DOHC, D-4D 
4 IL, 16 Valves, DOHC, VVT-i 
4 IL, 16 Valves, DOHC, VVT-i 
Isi Silinder  

2,494cc 
2,694 
2,694  
Torsi Maximum  

26.5/1,600-2,400Nm/rpm 
24.6/3,800 
24.6/3,800  
Bahan Bakar – Sistem  

Commonrail 
EFI (Electronic Fuel Injection) 
EFI (Electronic Fuel Injection) 
Bahan Bakar – Jenis 

Diesel 
Unleaded Gasoline  
Unleaded Gasoline  
Bahan Bakar – Kapasitas Tangki  
65L  
65 
65  
Diameter x Langkah  

92.0 x 93.8mm x mm 
95.0 x 95.0 
95.0 x 95.0  
Daya Maximum  

102/3,600ps/rpm 
160.4/5,200 
160.4/5,200  
Dimensi

2.5 G M/T 4x2
2.7 G Lux A/T 4x2
2.7 V A/T 4x4
Panjang | mm
4,695 
4,695 
4,695 
Lebar | mm
1,840 
1,840 
1,840 
Tinggi | mm
1,850 
1,850 
1,850 
Jarak Sumbu | mm
2,750 
2,750 
2,750 
Jarak Pijak Depan | mm
1,540 
1,540 
1,540 
Jarak Pijak Belakang | mm
1,540 
1,540 
1,540 
Jarak Terendah | mm
220 
220 
220 
Sasis

2.5 G M/T 4x2
2.7 G Lux A/T 4x2
2.7 V A/T 4x4
Velg, Ukuran Ban
Alloy Wheel, 265/70 R16  
Alloy Wheel, 265/70 R16 
Alloy Wheel, 265/70 R16 
Transmisi
5 Speed Manual 
4-Speed Automatic, ECT  
4-Speed Automatic, ECT  
Perbandingan Gigi ke-1
4.313 
2.804 
2.804 
Perbandingan Gigi ke-2
2.330 
1.531 
1.531 
Perbandingan Gigi ke-3
1.436 
1.000 
1.000 
Perbandingan Gigi ke-4
1.000 
0.753 
0.753 
Perbandingan Gigi ke-5
0.838 
Perbandingan Gigi Reverse
4.220 
2.393 
2.393 
Rasio Akhir
3.909 
4.555 
4.555 
Suspensi Depan
Double Wishbone with Coil Spring & Stabilizer 
Double Wishbone with Coil Spring & Stabilizer  
Double Wishbone with Coil Spring & Stabilizer  
Suspensi Belakang
4 Link with Lateral Rod and Coil Spring 
4 Link with Lateral Rod and Coil Spring 
4 Link with Lateral Rod and Coil Spring 
Rem Depan
Ventilated Disc  
Ventilated Disc 
Ventilated Disc  
Rem Belakang
Drum 
Drum 
Drum 
Sistem Penggerak Roda
Two Wheels Drive  
Two Wheels Drive 
Four Wheels Drive 
Sistem Rem Tambahan
ABS & EBD 
ABS & EBD  
ABS & EBD  

Rabu, 30 Oktober 2013






Penerapan Teknologi Fuel Cell
Energi Hijau Berlimbah Uap Air
Meningkatnya penguasaan ruang, waktu, dan materi menuntut semakin besarnya sumber energi yang diperlukan. Sebut saja alat transportasi seperti mobil atau bus, alat komunikasi seperti laptop, handphone dan televisi, peralatan rumah tangga, sampai eskalator atau lift di gedung bertingkat. Semua benda tadi memerlukan energi. Tanpa pasokan energi, segala jenis teknologi tersebut tidak akan berfungsi. Teknologi konvensional menggunakan minyak bumi sebagai sumber energi dipandang kurang efisien serta menimbulkan polusi udara. Pembakaran minyak bumi menghasilkan karbon monoksida (CO) dan karbondioksida (CO2) yang berbahaya. Sebagai solusi, baru-baru ini telah dikembangkan teknologi fuel cell yang terus mengalami riset dan pengembangan di beberapa negara maju. Teknologi fuel cell ini dipandang lebih efisien, tidak menimbulkan polusi seperti halnya pembangkit energi tenaga minyak bumi.

Beberapa negara maju seperti Jepang, Amerika Serikat, Jerman, Inggris, dan Prancis sudah mulai menerapkan teknologi fuel cell pada pembangkit energi di gedung-gedung bertingkat dan rumah tangga, bus, mobil, atau alat-alat elektronik seperti PDA dan handphone dalam bentuk prototipe. Bahkan, beberapa pihak sudah mengomersialkan teknologi ini seperti yang dilakukan pabrikan Toyota dan Mercedes benz. Dana yang dibutuhkan dalam mengembangkan dan mewujudkan teknologi energi yang ramah lingkungan membutuhkan investasi yang sangat besar. Baru-baru ini pemerintah Cina bekerja sama dengan UNDP (United Nations Development Program) dan GEF (Global Environment Fund) akan memesan enam unit bus tenaga fuel cell sebagai bentuk kepedulian pemerintah Cina dalam meminimalkan polusi udara. Total investasi yang dikeluarkan sekira 33 juta dolar AS. Bus ini akan mengalami uji coba, layaknya di negara-negara maju yang telah mencoba prototipe bus fuel cellselama lima tahun.
Teknologi sederhana
fuel cell adalah alat konversi energi elektrokimia yang akan mengubah hidrogen dan oksigen menjadi air, secara bersamaan menghasilkan energi listrik dan panas dalam prosesnya. fuel cell merupakan suatu bentuk teknologi sederhana seperti baterai yang dapat diisi bahan bakar untuk mendapatkan energinya kembali, dalam hal ini yang menjadi bahan bakar adalah oksigen dan hidrogen. Layaknya sebuah baterai, segala jenis fuel cell memiliki elektroda positif dan negatif atau disebut juga katoda dan anoda. Reaksi kimia yang menghasilkan listrik terjadi pada elektroda. Selain elektroda, satu unit fuel cell terdapat elektrolit yang akan membawa muatan-muatan listrik dari satu elektroda ke elektroda lain, serta katalis yang akan mempercepat reaksi di elektroda. Umumnya yang membedakan jenis-jenis fuel cell adalah material elektrolit yang digunakan. Arus listrik serta panas yang dihasilkan setiap jenis fuel cell merupakan produk samping reaksi kimia yang terjadi di katoda dan anoda.
Karena energi yang diproduksi fuel cell merupakan reaksi kimia pembentukan air, alat konversi energi elektrokimia ini tidak akan menghasilkan efek samping yang berbahaya bagi lingkungan seperti alat konversi energi konvensional (misalnya proses pembakaran pada mesin mobil). Sedangkan dari segi efisiensi energi, penerapan fuel cell pada baterai portable seperti pada handphone atau laptop akan sepuluh kali tahan lebih lama dibandingkan dengan baterai litium. Dan untuk mengisi kembali energi akan lebih cepat karena energi yang digunakan bukan listrik, tetapi bahan bakar berbentuk cair atau gas. Cara kerja suatu unit fuel cell dapat diilustrasikan dengan jenis PEMFC (proton exchange membrane fuel cell). Jenis ini adalah jenis fuel cell yang menggunakan reaksi kimia paling sederhana. PEMFC memiliki empat elemen dasar seperti kebanyakan jenis fuel cell.
Pertama, anoda sebagai kutub negatif fuel cell. Anoda merupakan elektroda yang akan mengalirkan elektron yang lepas dari molekul hidrogen sehingga elektron tersebut dapat digunakan di luar sirkuit. Pada materialnya terdapat saluran-saluran agar gas hidrogen dapat menyebar ke seluruh permukaan katalis. Kedua, katoda sebagai kutub elektroda positif fuel cell yang juga memiliki saluran yang akan menyebarkan oksigen ke seluruh permukaan katalis. Katoda juga berperan dalam mengalirkan elektron dari luar sirkuit ke dalam sirkuit sehingga elektron-elektron tersebut dapat bergabung dengan ion hidrogen dan oksigen untuk membentuk air. Ketiga, elektrolit. Yang digunakan dalam PEMFC adalah membran pertukaran proton (proton exchange membrane/PEM). Material ini berbentuk seperti plastik pembungkus yang hanya dapat mengalirkan ion bermuatan positif. Sedangkan elektron yang bermuatan negaif tidak akan melalui membran ini. Dengan kata lain, membran ini akan menahan elektron.
Keempat, katalis yang digunakan untuk memfasilitasi reaksi oksigen dan hidrogen. Katalis umumnya terbuat dari lembaran kertas karbon yang diberi selapis tipis bubuk platina. Permukaan katalis selalu berpori dan kasar sehingga seluruh area permukaan platina dapat dicapai hidrogen dan oksigen. Lapisan platina katalis berbatasan langsung dengan membran penukar ion positif, PEM. Pada ilustrasi cara kerja PEMFC, diperlihatkan gas hidrogen yang memiliki tekanan tertentu memasuki fuel cell di kutub anoda. Gas hidrogen ini akan bereaksi dengan katalis dengan dorongan dari tekanan. Ketika molekul H2 kontak dengan platinum pada katalis, molekul akan terpisah menjadi dua ion H+ dan dua elektron (e-). Elektron akan mengalir melalui anoda, elektron-elektron ini akan membuat jalur di luar sirkuit fuel cell dan melakukan kerja listrik, kemudian mengalir kembali ke kutub katoda pada fuel cell.